Karena Jakarta adalah salah satu kota berbiaya hidup termahal di Indonesia, menurut saya biaya hidup di Pontianak itu mahal. Biaya hidup di Pontianak sangat mirip dengan Jakarta. Hanya orang asli Pontianak yang bilang biaya hidup di Pontianak itu murah.
Salah satu contoh, pada tahun 2013 biaya kost di Pontianak dengan kamar non-AC berkisar 400-700 ribu, sedangkan kost dengan kamar ber-AC biayanya 1 juta ke atas per bulannya. Coba bandingkan dengan biaya kost di Jakarta pada tahun yang sama, ini sangat mirip, biaya kamar kost non-AC 400-800rb/bulan, dan yang kamarnya menggunakan AC satu juta ke atas perbulan.
Dengan biaya hidup yang mirip dengan Jakarta ini, Upah Minimum Kota (UMK) kota Pontianak terbilang kecil. Saat ini, tahun 2014, UMK Pontianak sekitar 1,4 juta rupiah. Sedangkan UMK DKI Jakarta saat ini 2,45 juta rupiah.
Sejauh pengamatan saya, lapangan pekerjaan di Pontianak yang dikhususkan untuk kalangan sarjana dan strata pendidikan lebih tinggi cukup sedikit. Terutama perusahaan yang bergerak di bidang Information Technology (IT), di Pontianak sangat sedikit. Perusahaan IT yang banyak berjaya di Pontianak kebanyakan merupakan perusahaan telekomunikasi semacam Telkomsel, Indosat, dan kawan-kawannya. Kalau perusahaan software developer sih, rasanya tidak ada.
Di kota ini ada beberapa perguruan tinggi yang menyelenggarakan jurusan IT. Di antaranya ada tiga perguruan tinggi yang cukup ternama yaitu Universitas Tanjungpura (Untan), STMIK Widya Dharma Pontianak dan STMIK Pontianak. Jadi, setiap tahun ada banyak sarjana baru yang bergelar S.Kom. Namun sayangnya, sangat sulit menemukan lowongan pekerjaan bidang IT di Pontianak. Apalagi lowongan sebagai software developer, jangan berharap deh. Lowongan bidang IT yang banyak muncul di Pontianak paling semacam technical support gitu lah. Dan biasanya skill yang dibutuhkan technical support ini bisa dipenuhi oleh lulusan SMK jurusan IT.
Menurut saya, alumni perguruan tinggi di Pontianak kalau mau berkembang di bidang IT, sebaiknya berkarir di Jakarta saja. Asah skill sampai tajam selama belajar di Pontianak. Lalu carilah lowongan lewat internet. Lamar pekerjaanya lewat internet juga. Dan siapkan duit buat biaya akomodasi dan transportasi ke Jakarta untuk beragam keperluan melamar kerja: interview, testing, dsb. Dan yang sangat penting: pupuk keberanian. Memang butuh strategi kalau mau merantau. Tapi itu bisa.
emang tinggi biaya hidup di pontianak, harga makanan pinggir jalan maupun di cafe2 11/12 dengan di jkt. saya yg asli di pontianak pas merantau ke jakarta sekitar 1tahun belakangan ini gk ngerasa biaya hidup di jkt mahal. Karena ya itu tadi, ternyata sampai sini harga makanan dll beda palingan 2-3 ribu aja. kalau di ponti saya bisa hemat gara2 tinggal sama orang tua dan masak di rumah.
LikeLike
he he he.. saya termasuk orang yang lahir dan besar di pontianak selama 27 tahun, setelah itu menghabiskan sebagian waktu hidup di luar kota pontianak tercinta. baru beberapa lama saya pulang kampung, terasa benar perbedaan ya. tapi memang saya akui juga lowongan untuk bekerja di sebuah softaware house di pontianak masih mimpi. saya sempat merintis sebuah software house kecil di pontianak setelah sempat jatuh bangun dengan usaha yang sama di jakarta. tetapi memang masih belum bisa berhasil di pontianak. sempat saya mempunyai beberapa client di pontianak cuma tidak bertahan lama. sampai sekarang pun saya masih bisa berharap bisa membangun software house dipontianak..
LikeLike
Bikin software house di pontianak, tapi jualannya di jakarta, Bang… š Kalau jualan di Pontianak, pasarnya yang menurut saya masih lesu.
LikeLike
sekarang udah di pontianak. on progress kerjain project untuk 3 buah kampus PTS di pontianak … :), emang gampang susah. jualan software di sini, perlu channel / link yang baik š
LikeLike
Sama aja kayaknya di jakarta dan di manapun juga begitu kalau jualan, harus ada channel juga. š Good luck ya, om.
LikeLike
wow…….biaya hidupnya cukup tinggi juga yah, namun kalo liat sama UMK disana ga sebanding.. hebat orang sana bisa ngatur keuangannya…
LikeLike
Kalau penduduk asli pastinya sudah tahu celah-celah buat berhemat. Misalnya karena mereka sudah kenal seluk-beluk kotanya sendiri, mereka pastinya lebih tahu dimana tempat beli bahan makanan yang murah dan jenis-jenis bahan makanan atau barang apa saja yang murah2. Kalau penduduk pendatang mungkin bisa jadi belum tahu cara untuk berhemat di sana.
LikeLike