Archive for the ‘Linux’ Category

Kita akan membuat image docker dari aplikasi java. Kemudian akan kita jalankan container dari image docker yang dibuat tadi. Tools yang digunakan untuk mendockerkan aplikasi java ini adalah podman. Sistem operasi yang digunakan adalah Linux Fedora 31. Pada percobaan ini dibutuhkan jaringan internet untuk mengambil base image OPEN-JDK.

Kita akan menggunakan aplikasi REST camel yang dicontohkan di artikel REST Server Menggunakan Apache Camel. Source codenya dapat diambil di GitHub ini. Yang diperlukan di sini adalah file jar hasil kompilasi source code. File yang dihasilkannya adalah RestCamelContoh-0.0.1-SNAPSHOT.jar.

Pastikan file jar ini dapat dijalankan menggunakan command berikut:

java -jar -Dspring.profiles.active=default  RestCamelContoh-0.0.1-SNAPSHOT.jar

1-Men-Docker-kan Aplikasi Java

(more…)

Read Full Post »

Melihat tanggal system:

# date

Melihat tanggal hardware (jam bios)

# hwclock -r

atau

# hwclock --show

Set tanggal dan jam

# date -s "4 DEC 2015 17:52:00"

Set tanggal:

# date +%Y%m%d -s "20171228"

Set time:

# date +%T -s "17:59:13"

Menyimpan jam system ke dalam jam hardware:

# hwclock --systohc

atau

# hwclock -w

wakwaw

Read Full Post »

Untuk melihat hostname saat ini gunakan command:

 # hostname 

1

Untuk mengubah hostname saat ini gunakan command

 # hostname dodol.net 

2

Namun perubahan hostname dengan ini hanya sementara. Hostname baru hanya disimpan selama sistem operasi tidak direstart, bila sistem operasi direstart maka hostname akan kembali ke hostname semula yaitu localhost.localdomain.

(more…)

Read Full Post »

Pada Fedora untuk mengatur hostname terdapat utility hostnamectl. Agar perubahan nama host disimpan permanen, sintak umumnya adalah sebagai berikut:

# hostnamectl set-hostname --static “nama_host_baru”

Contohnya:

 1

Ketika login ulang:

2

Read Full Post »

Pada Fedora ada empat file konfigurasi utama yang digunakan dalam konfigurasi jaringan.

/etc/hosts

Tujuan utamanya untuk resolve hostname yang tidak bisa diresolve dengan cara yang lainnya. Ini juga bisa digunakan untuk resolve hostname dalam jaringan yang kecil tanpa server DNS.

/etc/resolv.conf

File ini menetapkan alamat IP server DNS.

/etc/sysconfig/network

File ini menentukan routing dan informasi host dari semua interface network.

 /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-<nama-interface>

Untuk setiap interface jaringan, ada sebuah skrip konfigurasi. Setiap file ini menyediakan informasi spesifik untuk tiap interface jaringan.

Untuk menetapkan pengaturan alamat IP, dalam Fedora yang perlu diubah adalah isi file /etc/sysconfig/networ-scripts/ifcfg-<nama-interface>. Misalnya dalam OS, terdapat sebuah interface jaringan bernama eth0. Berikut ini adalah contoh isi file ifcfg-eth0 untuk sistem yang menggunakan alamat IP statis:

DEVICE=eth0
BOOTPROTO=”static”
ONBOOT=yes
IPADDR=172.16.2.99
NETMASK=255.255.255.0
GATEWAY=172.16.2.1
DEFROUTE=”yes”

Sedangkan di bawah ini adalah contoh isi file ifcfg-eth0 pada sistem yang menggunakan DHCP:

DEVICE=eth0
BOOTPROTO=”dcp”
ONBOOT=yes

Berikut ini adalah contoh proses pengubahan alamat IP pada Fedora 21. Kita akan menetapkan alamat IP statis 172.16.2.99 pada sistem operasi ini. (more…)

Read Full Post »

Linux yang digunakan pada percobaan ini adalah Red Hat Enterprise Linux 6.4. Namun konfigurasi ini kemungkinan besar dapat dilakukan pula pada Linux distribusi yang lainnya, terutama distribusi keluarga Red Hat semacam Fedora dan CentOS. Aplikasi yang digunakan untuk membangun mail server ini adalah postfix, dovecot dan Squirrelmail. Kita tidak menggunakan sendmail. Oleh karena itu bila dalam OS masih terdapat sendmail pastikan service sendmail selalu mati ketika postfix dijalankan atau bila perlu uninstall saja paket aplikasi sendmail ini.

Berikut adalah konfigurasi pada OS:

Hostname: hostapp3.com
IP Address : 172.16.1.6
OS ini tidak tergabung pada domain apapun.

1-setup-mailserver-rhel64 (more…)

Read Full Post »

vi

Penyunting teks ini selalu ada di setiap sistem Unix (like) besar.

vi-improved

Kalau di Linux yang dijalankan sebenarnya adalah vim, Vi Improved.

Read Full Post »

Ketika menggunakan bash shell, kita dapat melihat distro Linux apa yang sedang digunakan saat ini. Ada banyak cara untuk mengetahui distro namun di sini hanya dikenalkan dua cara saja. Kedua cara ini sudah dicoba pada keluarga distro SUSE dan Red Hat. Sedangkan untuk melihat versi kernel yang digunakan hanya diperkenalkan satu cara saja.

lsb_release-a-dankawan-kawan (more…)

Read Full Post »

Pada sistem AIX, Red Hat Linux dan SUSE Linux, ada standarisasi yang mengizinkan user untuk menambahkan script yang menjalankan berbagai proses pada saat sistem operasi mulai dijalankan tanpa perlu user melakukan login. Proses ini terdiri dari tiga langkah:

 

Membangkitkan Script WAS

Buat skrip startServer1.sh di dalam direktori $WAS_INSTALL_ROOT/bin (misalnya: /usr/IBM/WebSphere/AppServer/bin) dengan cara menjalankan command:

./startServer.sh -profileName  namaProfile   namaServer   -script   namaFileScript   -background

Misalnya:

./startServer.sh   -profileName   AppSrv01   server1   -script   startServer1.sh   -background

Hasil dari command di atas adalah sebuah file yang executable bernama startServer1.sh. File inilah yang nantinya harus dipanggil untuk menjalankan server ketika OS booting. (more…)

Read Full Post »

Terkadang dalam Linux kita mendapati pesan error “Too many open files”. Untuk mengatasinya perlu diberikan perintah ulimit.

Untuk melihat nilai limit saat ini, berikan command:

ulimit -n

Untuk mengubah nilai limit saat ini pada shell yang sedang digunakan, berikan command:

ulimit -n  nilaiInteger

contoh untuk mengeset nilai limit menjadi 60000:

ulimit -n 60000

Pemberian command ulimit di atas hanya bersifat sementara. Apabila shell yang digunakan saat ini dimatikan maka nilai limit akan kembali ke nilai asalnya. Agar perubahan nilai limit ini disimpan secara permanen, ubah file /etc/security/limits.conf. Kemudian tambahkan kedua baris berikut:

*        soft      nofile        60000
*        hard      nofile        60000

Setelah file /etc/security/limits.conf ini diubah, kemudian restart sistem operasi yang digunakan. Kemudian beri perintah ulimit -n untuk melihat nilai limit saat ini.

Read Full Post »

Older Posts »