Posts Tagged ‘kayu putih cap kapak’

Dalam rangka mengobati penyakit maag kronisku, hingga hari ini sudah seratus kapsul jamu kunyit sido muncul dihabiskan. Perkembangannya cukup baik. Perih-perih di perut semakin jarang kambuh, frekuensi mual-mual juga semakin berkurang. Dan hari ini saya membeli dua botol lagi jamu yang sama. Harganya masih sama Rp 60.000,- per botol.

Satu botol isinya 50 kapsul. Dosis untuk pengobatan adalah 3×2 kapsul perhari, artinya saya sudah mengkonsumsi ini sekitar 16 hari. Menurut seorang dokter yang dituturkan oleh teman saya, pengobatan menggunakan obat herbal biasanya butuh 2 bulan untuk sembuh. Kalau begitu, saya harus menghabiskan 375 butir kapsul jamu ini untuk sembuh atau setara dengan 7,5 botol. Bila diuangkan berarti menelan biaya Rp 480.000,- untuk sembuh.

Oh, ya, pola makan saya masih tetap sama, yaitu jurus makan sedikit-sedikit tapi sering. Saya makan empat kali sehari. Pagi-pagi, antara pukul 7 – 9 adalah waktunya sarapan. Pukul 11 – 12 siang perut sudah terasa lapar. Karenanya saya makan siang jam segituan. Pukul 15-an sudah merasa lapar lagi, maka makan sore lah pada jam segitu. Malam, sekitar jam 19 sudah merasa lapar lagi. Maka dilangsungkanlah makan malam, bahasa kerennya: dinner (orang yang sok pengen dibilang keren, campur2 bahasa inggris), pada jam segitu.

Dari banyak sumber yang saya baca, biasanya lambung akan kosong sekitar 3-4 jam setelah makan. Maka wajar 3-4 jam setelah makan perut terasa lapar kembali. Namun, karena saya kena maag kronis sedikit rasa lapar saja rasanya lapar yang luar biasa. Karena itu setiap 3-4 jam ini saya harus makan, daripada menderita rasa lapar yang luar biasa.

Oh, ya, ada satu rahasia yang tidak boleh orang tahu (kecuali yang baca tulisan ini). Saya selalu membawa jimat ke mana-mana. Jimat ini adalah biskuit marie atau biskuit gandum. Kalau perut terasa lapar, saya langsung melahap beberapa biskuit ini biar perut tidak terlalu terasa lapar dan perih. Tidak peduli tempat, mau di kantor, di parkiran, di jalan raya (menepi dulu kalau pakai kendaraan), kalau terasa lapar saya langsung memakannya.

Dan satu lagi yang tak pernah ketinggalan: minyak kayu putih cap Kapak. Kalau terasa mual, saya hirup itu minyak kayu putih. Bagi saya aroma kayu putihnya dapat mengurangi rasa mual untuk sementara.

Firman H

Read Full Post »